Selasa, 19 November 2013

Pertanyaan seputar Bekam

Bagi anda yang berkeinginan kuat untuk berbekam (hijamah/kop), dan baru pertama kali melakukannya terkadang ada beberapa hal mengganjal yang ingin ditanyakan, diantaranya adalah sebagai berikut :



PERSIAPAN?
Tidak ada persiapan khusus jika anda ingin di Bekam, artinya kapan saja anda dibekam maka tidak menjadi masalah, namun tetap dianjurkan dan dalam islam diatur sebagai berikut :

WAKTU BEKAM YANG BAIK/HARI TERBAIK ?
Bekam adalah pengobatan Nabi yang paling utama, satu-satunya pengobatan yang diperintahkan langsung oleh Malaikat. Ada 40 an hadits tentang bekam, ini menunjukkan bahwa Nabi SAW adalah pelopor bekam. Ada hadits mengenai keutamaan bekam, ada hadits mengenai waktu berbekam yang terbaik, waktu bekam yang baik, ada hadits mengenai larangan bekam, dan hadits mengenai titik-titik bekam, penyakit yang bisa dibekam dll. Jadi bekam adalah pengobatan warisan Nabi SAW, ada haditsnya. Beda sama akupuntur, tidak ada haditsnya, sehingga peta titik akupuntur berbeda antar guru. Begitu juga titik pijat refleksi antar guru, antar negara beda-beda. Lha kalau beda ini berarti ada salah satu yang salah, tidak mungkin keduanya benar, atau bisa keduanya salah. Maka Subhanallah…bekam ada dalilnya, ada 10 titik yg jelas di wariskan Nabi SAW.
Hadits yang menunjukkan Tanggal terbaik berbekam, ada 3 hari:
•             “Sesungguhnya waktu terbaik melakukan bekam adalah pada tanggal 17, 19, dan 21 setiap bulannya.” (HR. at-Tirmidzi)
•             “Barang siapa melakukan bekam pada tanggal 17, 19 atau 21, akan sembuh dari setiap penyakitnya.” (HR.Abu Dawud)
Jam Terbaik untuk berbekam :
Menurut pada dokter, bekam yang paling baik dilakukan adalah pada jam dua atau jam tiga siang. Tidak boleh dilakukan setelah berhubungan badan (jima) atau aktivitas berat lainnya, dan tidak boleh setelah kenyang atau ketika tidak lapar.
Hari untuk bekam & Larangan  bekam:
•             Rosulullah Saw, bersabda;
“Bekam itu bisa menambah daya tahan tubuh, bisa menambah kemampuan berpikir. Lakukanlah bekam dengan menyebut nama Allah. Namun jangan kalian lakukan pada hari kamis, jum’at, sabtu, dan ahad. Lakukanlah pada hari senin. Lepra dan kusta hanya turun pada hari rabu.”
•             Beliau Saw. bersabda,”Berbekamlah kalian pada hari senin dan selasa dan janganlah kalian berbekam pada hari rabu,”
•             dari Abu Hurairah secara marfu’:”Barang siapa melakukan bekam pada hari rabu atau hari sabtu, lalu ia terserang penyakit panu atau kusta, hendaknya ia menyalah kan dirinya sendiri,”

Kesimpulan yang umum adalah larangan Bekam adalah Hari Rabu, di Indonesia, Malaysia kebanyakan hari Rabu, Klinik bekam libur.



SOAL 1. Saya sedang hamil, bolehkah dibekam ?

Boleh, jika kondisi umumnya baik. Sebelum dibekam harus diperiksa dulu tekanan darah dan keadaan umum lainnya, jika normal maka tidak ada masalah. Yang perlu diperhatikan adalah menghindari pembekaman di daerah perut dan pinggang. Untuk Ibu menyusui, wanita haidh dan menstruasi juga diperbolehkan berbekam asal kondisi umumnya cukup baik .
*Namun dihindari bagi wanita yang memiliki usia kehamilan dibawah tiga bulan, mengingat kondisi janin yang masih rentan dan lemah.

SOAL 2. Orang tua saya sudah “sepuh” apa juga boleh dibekam? Bagaimana dengan anak kecil?

Orang yang sudah lanjut usia dan anak kecil (diatas 4 tahun) tidak mengapa dibekam asalkan dilakukan secara bertahap, dengan sedikit sayatan tipis, menggunakan jumlah kop yang sedikit serta dengan kekuatan pompa yang minimal.

SOAL 3. Kondisi apa yang merupakan “pantangan” (kontraindikasi) bekam ?

Ada kontraindikasi yang bersifat absolut dan ada yang bersifat relatif.

Kontraindikasi absolut, adalah kondisi/kelainan penyakit tertentu yang dilarang untuk dilakukan bekam, diantaranya adalah : pasien yang berumur dibawah 4 tahun, pasien yang sedang mengkonsumsi obat pengencer darah, pasien yang mengalami gangguan sistim pembekuan darah yang berat, koma (tidak sadar), dehidrasi berat, renjatan/syok, pasien yang baru menjalani transfusi darah, donor darah atau cuci darah (kurang dari 48 jam dari waktu bekam), penderita jantung yang menggunakan alat bantu pengatur detak jantung.

Kontraindikasi relatif, adalah kondisi/kelainan penyakit tertentu yang disarankan untuk tidak bekam terkecuali dilakukan oleh ahli bekam professional yang sudah berpengalaman, diantaranya adalah : pasien anemia, pasien kencing manis dengan kadar gula darah sewaktu lebih dari 300, pasien tumor/kanker, hipertensi dengan systole lebih dari 200mmHg, penderita gagal jantung (Decomp. Cordis) yang berat, pasien kesurupan (terkena sihir), penderita phobia berat terhadap peralatan medis dan wanita hamil,haidh, nifas atau menyusui.


EFEK SAMPING ?

Warna merah pada bekas bekam, ini sebenarnya bukan efek samping... karena tidak berpengaruh sama sekali terhadap kesehatan. efek warna saja...

Perlu kita ketahui dulu sebalumnya bahwa setiap tindakan medis apapun bentuknya tetap memiliki risiko dan efek samping. Akan tetapi hal tersebut tidaklah menjadikan kita “urung” untuk melaksanakan “Sunnah hijamah (Bekam)” yang mulia ini, asalkan dilakukan sesuai standar dan dilakukan oleh ahli yang professional maka tindakan tersebut sangatlah aman.

Tidaklah mungkin Allah Ta’ala dan Rosul-Nya menuntunkan amalan hijamah ini jikalau berisiko tinggi bagi ummatnya, justeru yang sudah terbukti adalah manfaat dan faedah yang luar biasa.



Bagi anda yang berada di kota JayapuraEntrop, Kota, Dok I-IX Angkasa dll

Untuk membantu anda ber-bekam, anda bisa sms/menghubungi: Anwar R - sms/telfon 085229818569/085366563330

untuk pengenalan dipersilahkan mengirimkan pertanyaan/konsultasi melalui sms ke nomor diatas...kami berterimakasih atas itu

bekam untuk sehat yang sesungguhnya





Tidak ada komentar:

Posting Komentar