Penyebab Penyakit Jantung sampai dengan
saat ini belum bisa diketahui, namun faktor yang sangat berpengaruh dan bisa
dikontrol untuk menekan risiko penyakit mematikan ini adalah: 1. Tekanan Darah
2.Kadar Gula Darah 3.Kadar Kolesterol 4.BMI 5.Lingkar Pinggang...
Perhatikan factor yang mempengaruhi
penyakit jantung agar Anda bisa mencegahnya sejak dini.
1. Tekanan darah tinggi
Musuh utama serangan jantung
adalah tekanan darah tinggi. Setiap dua kasus kematian akibat serangan jantung
karena tekanan darah tinggi. Bagi Anda yang menderita hipertensi sebaiknya
mengontrol kesehatan jantung setidaknya tiga kali dalam setahun.
2. Kadar Gula Darah
Diabetes adalah suatu kondisi
terganggunya proses metabolisme dikarenakan ketidakmampuan tubuh memproduksi
insulin sehingga mempengaruhi tingkat glukosa dalam darah. Diabetes yang tidak
ditangani dengan tepat akan berakibat buruk apalagi bila telah menimbulkan
komplikasi pada fungsi tubuh lainnya.
Beberapa kasus komplikasi yang
kerap ditemukan, diantaranya adalah Penyakit Jantung. Penyakit jantung adalah
salah satu komplikasi diabetes yang paling umum. Perhatikan kadar kolesterol
anda dan beberapa faktor pribadi yang meningkatkan resiko komplikasi diabetes
dengan gangguan gagal jantung.
3. Kadar kolesterol tinggi
Kolesterol menjadi penyebab kedua
untuk serangan jantung. Dalam kebanyakan kasus, kolesterol tinggi berkaitan
erat dengan kemungkinan besar terjadinya serangan jantung. Kolesterol tinggi
memicu pembentukan plak di pembuluh darah yang mengganggu pasokan darah normal
untuk tubuh dan menyebabkan gagal jantung.
4. BMI
Body Mass Index (BMI) merupakan
suatu pengukuran yang menunjukkan hubungan antara berat badan dan tinggi badan.
BMI merupakan suatu rumus matematika dimana berat badan seseorang (dalam kg)
dibagi dengan tinggi badan (dalam m²).
BMI lebih berhubungan dengan
lemak tubuh dibandingkan dengan indikator lainnya untuk tinggi badan dan berat
badan.
Seseorang dengan BMI 25-29,9
dikatakan mengalami kelebihan berat badan (overweight), sedangkan seseorang
dengan BMI 30 atau lebih dikatakan mengalami obesitas. BMI bisa memperkirakan
lemak tubuh, tetapi tidak dapat diartikan sebagai persentase yang pasti dari
lemak tubuh. Hubungan antara lemak dan BMI dipengaruhi oleh usia dan jenis
kelamin. Wanita lebih mungkin memiliki persentase lemak tubuh yang lebih tinggi
dibandingkan pria dengan nilai BMI yang sama. Pada BMI yang sama, orang yang
lebih tua memiliki lebih banyak lemak tubuh dibandingkan orang yang lebih muda.
BMI yang sehat untuk dewasa adalah
18,5-24,9. BMI yang tinggi merupakan suatu ramalan kematian karena penyakit
jantung dan pembuluh darah. Diabetes, kanker, tekanan darah tinggi dan
osteoartritis juga merupakan akibat dari overweight dan obesitas yang sering
ditemukan pada dewasa. Obesitas sendiri merupakan faktor resiko yang kuat dari
kematian dini.
5. Lingkar Pinggang
Ahli kesehatan telah sepakat
bahwa obesitas (kegemukan) dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Tetapi
ukuran pinggang ternyata lebih akurat untuk memprediksi kematian jantung
ketimbang berat badan. Beberapa studi telah menemukan bahwa indeks massa tubuh
(BMI) berhubungan dengan risiko kematian akibat penyakit jantung dan penyakit
kronis lainnya. Namun menurut analisis baru dalam Journal of American College
of Cardiology, ukuran pinggang menyediakan cara yang jauh lebih akurat untuk
memprediksi kemungkinan pasien jantung meninggal pada usia dini karena serangan
jantung atau penyebab lainnya.
Peneliti menemukan bahwa jantung
pasien dengan rasio lingkar pinggang-panggul besar atau ukuran pinggang besar,
lebih besar dari 35 inci (89 cm) untuk wanita atau 40 inci (101,6 cm) untuk
laki-laki, 70 persen lebih mungkin meninggal dibandingkan pasien dengan
pinggang yang lebih kecil. Dan tentunya kombinasi pinggang besar dan BMI tinggi
menaikkan risiko kematian bahkan menjadi lebih besar lagi. "Yang paling
penting adalah distribusi lemak, lebih dari apa pun," kata peneliti utama,
Fransisco Lopez-Jimenez, MD, seorang ahli jantung di Mayo Clinic, di Rochester,
Minnesota, seperti dilansir CNN, Selasa (3/5/2011).
Menurut Jean-Pierre Despres,
Ph.D., direktur penelitian di Quebec Heart and Lung Institute di Laval
University, di Quebec City, studi baru ini memberikan bukti lebih banyak
tentang kekurangan BMI dalam menilai risiko jantung. "Jika Anda mengukur
BMI, Anda tidak menilai bentuk tubuh dan Anda tidak menilai distribusi lemak
tubuh. Saya tidak mengatakan bahwa BMI tidak berguna, hanya saja kita perlu
mengetahui bahwa BMI adalah total kolesterol dari lemak. Kita tahu bahwa ada
kolesterol baik dan buruk, juga ada lemak baik dan buruk," kata Despres.
BMI juga tidak membedakan antara
lemak dan otot, tambah Despres. Ia menjelaskan, jantung pasien yang menjalani
gaya hidup mungkin akan mengalami penurunan BMI karena mereka kehilangan massa
otot, sementara pasien penyakit jantung yang menjadi lebih aktif sebenarnya
bisa menambah berat badan dan meningkatkan BMI karena mereka menambahkan massa
otot.
Mengapa ukuran pinggang atau lemak
perut lebih berbahaya?
Lemak di perut cenderung menjadi
tanda lemak visceral atau lemak yang mengumpulkan sekitar organ di perut. Lemak
ini dapat mempromosikan resistensi insulin dan kolesterol tidak sehat, dan juga
dapat meningkatkan peradangan.
Usia dan jenis kelamin
Usia di atas 65 tahun mempunyai
peluang besar untuk terkena penyakit jantung. Penyakit jantung sebagian besar
menyerang pria daripada wanita.
Keturunan dan penyakit kronis
Seseorang yang mempunyai orang
tua dengan riwayat penyakit jantung, maka ia memiliki peluang terkena penyakit
serupa. Selain itu penyakit kronis seperti diabetes dan obesitas sangat
potensial terserang penyakit jantung.
Gaya hidup
Gaya hidup yang tak teratur
seperti merokok, minum alkohol, doyan dugem, tidak melakukan diet, tidur tidak
teratur akan meningkatkan peluang serangan jantung.
Penyakit jantung masih menjadi
momok menakutkan bagi sebagian besar masyarakat. Terkadang banyak masyarakat
yang tidak menyadari adanya penyakit tersebut di dalam tubuhnya. Sebelum
mengobati sebaiknya Anda mencegah penyakit ini. Simak penyebab utama terjadinya
serangan jantung seperti dilansir genius beauty.
Cara mencegah penyakit jantung
yang paling efektif
Penyakit jantung sering dianggap
sebagai penyakit orang berumur. Tetapi, orang muda tidak boleh mengabaikannya
karena penyakit ini terjadi akibat penyempitan pembuluh darah yang terjadi selama
puluhan tahun akibat gaya hidup modern.
Kebanyakan penyakit jantung
terjadi akibat penyempitan pembuluh darah koroner. Lantas, apa yang menyebabkan
arteri ini menyempit? "Penyebabnya yang utama adalah gaya hidup
kita," kata Prof.Budhi Setianto, Sp.JP, dari RS.Jantung Harapan Kita, di
sela acara press conference Cintai HIdup Cintai Jantung yang digelar Quaker
Indonesia di Jakarta beberapa waktu lalu.
Sejatinya, banyak yang bisa kita
perbuat untuk memperlambat bahkan mencegah penyakit jantung koroner dengan pola
hidup sehat. Salah satunya melalui pola makan.
"Pola makan menjadi salah
satu kunci utama menjaga kadar kolesterol agar jantung tetap sehat. Salah
satunya adalah mengonsumsi secara rutin bahan pangan kaya serat, terutama serat
larut untuk menurunkan kolesterol," kata Budhi.
Mari kita simak beberapa kiat
dari para ahli untuk menjaga jantung tetap sehat dan dapat bekerja optimal.
1. Berhenti merokok
Mungkin ini adalah langkah
terbaik yang bisa Anda lakukan untuk mencegah penyakit jantung. Para perokok
yang sudah setahun berhenti merokok, risikonya berkurang hingga setengahnya
untuk terkena serangan jantung. Setelah 15 tahun berhenti merokok, risiko Anda
untuk mati karena penyakit jantung sama seperti orang-orang yang tidak pernah
merokok. Selain itu, berusahalah agar tidak menjadi perokok pasif.
2. Olahraga teratur
Ada banyak alasan mengapa
olahraga menyehatkan jantung. Pertama, olahraga rutin akan menurunkan
kolesterol dan tekanan darah. Anda juga bisa memperoleh berat badan yang ideal
dari kegiatan ini. Berolahragalah minimal 30 menit setiap hari.
3. Kurangi kolesterol
Jika pola
makan Anda dipenuhi oleh makanan-makanan yang kaya lemak dan kaya kolesterol,
maka hasil tes kolesterol darah total Anda mungkin sekali di atas normal.
Upayakan agar kolesterol Anda di bawah 200 mg/dl. Dr.Pauline Endang Praptini,
Sp.GK, mengatakan konsumsi 70 gram serat larut seperti oatmeal secara rutin
terbukti menurunkan kadar kolesterol.
4. Turunkan tekanan darah
Tekanan darah tinggi sering
dijuluki pembunuh diam-diam. Tekanan darah tinggi akan memberikan beban sangat
berlebihan kepada jantung dan arteri hingga akhirnya dapat mengundang serangan
jantung, selain stroke. Salah satu cara menormalkan tekanan darah adalah dengan
mengurangi natrium (garam) dari pola makan Anda.
5. Kendalikan stres
Stres bisa membuat jantung Anda
menderita. Ada banyak cara untuk meredakan stres, misalnya olahraga, istirahat,
menarik napas panjang, meditasi, atau yoga.
menjaga kondisi dan kekuatan jantung dengan terapi bekam,
* Untuk membantu anda ber-bekam, anda bisa sms/menghubungi: Anwar R - sms/telfon 085229818569/085366563330
untuk pengenalan dipersilahkan mengirimkan pertanyaan/konsultasi...
kami berterimakasih atas itu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar