Kamis, 28 November 2013

Jumat (Keutamaan dan ancaman bagi yang meninggalkan sholat jumat)

Alhamdulillaahirabbil’alamin…
Segala puji bagi Alloh yang telah mencurahkan hidayah dan inayah-Nya kepada kita semua dihari jumat yang mulia ini. Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASALLAM  , keluarga, sahabat, dan para pengikutnya hingga akhir zaman. Amiin yaa rabbal ‘alamiin…









9. Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum’at, Maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.
(QS: AL Jumu’ah:9)


Allah telah menganugerahkan berbagai macam kemuliaan bagi kaum muslimin, diantara dari sekian banyak kemuliaan itu adalah hari jumat setelah kaum yahudi dan nasrani dipalingkan darinya….

Abu Hurairah ra meriwayatkan, Rasulullah SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASALLAM  bersabda:
“Allah telah memalingkan orang-orang sebelum kita untuk menjadikan hari Jum’at sebagai hari raya mereka, oleh karena itu hari raya orang Yahudi adalah hari Sabtu, dan hari raya orang Nasrani adalah hari Ahad, kemudian Allah memberikan bimbingan kepada kita untuk menjadikan hari Jum’at sebagai hari raya, sehingga Allah menjadikan hari raya secara berurutan, yaitu hari Jum’at, Sabtu dan Ahad. Dan di hari kiamat mereka pun akan mengikuti kita seperti urutan tersebut, walaupun di dunia kita adalah penghuni yang terakhir, namun di hari kiamat nanti kita adalah urutan terdepan yang akan diputuskan perkaranya sebelum seluruh makhluk”. (HR. Muslim)



Al-Hafidz Ibnu Katsir berkata: “Hari ini dinamakan Jum’at, karena artinya merupakan turunan dari kata al-jam’u yang berarti perkumpulan, karena umat Islam berkumpul pada hari itu setiap pekan di balai-balai pertemuan yang luas. Allah l memerintahkan hamba-hamba-Nya yang mukmin berkumpul untuk melaksanakan ibadah kepada-Nya. Allah SWT berfirman:
“Hai orang-orang yang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat pada hari Jum’at, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui”. (QS. 62:9)
Maksudnya, pergilah untuk melaksanakan shalat Jum’at dengan penuh ketenangan, konsentrasi dan sepenuh hasrat, bukan berjalan dengan cepat-cepat, karena berjalan dengan cepat untuk shalat itu dilarang. Al-Hasan Al-Bashri berkata: Demi Allah, sungguh maksudnya bukanlah berjalan kaki dengan cepat, karena hal itu jelas terlarang. Tapi yang diperintahkan adalah berjalan dengan penuh kekhusyukan dan sepenuh hasrat dalam hati.
Ibnu Qayyim Al-Jauziyah berkata: Hari Jum’at adalah hari ibadah. Hari ini dibandingkan dengan hari-hari lainnya dalam sepekan, laksana bulan Ramadhan dibandingkan dengan bulan-bulan lainnya. Waktu mustajab pada hari Jum’at seperti waktu mustajab pada malam lailatul qodar di bulan Ramadhan.









KEUTAMAAN HARI JUM’AT
1. Hari Terbaik
Abu Hurairah ra meriwayatkan bahwa Rasulullah SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASALLAM  bersabada:
“Hari terbaik dimana pada hari itu matahari terbit adalah hari Jum’at. Pada hari itu Adam as  diciptakan, dimasukkan surga serta dikeluarkan darinya. Dan kiamat tidak akan terjadi kecuali pada
2. Terdapat Waktu Mustajab untuk Berdo’a.
Abu Hurairah ra berkata Rasulullah SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASALLAM  bersabda:
” Sesungguhnya pada hari Jum’at terdapat waktu mustajab bila seorang hamba muslim melaksanakan shalat dan memohon sesuatu kepada Allah pada waktu itu, niscaya Allah akan mengabulkannya. Rasululllah SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASALLAM  mengisyaratkan dengan tangannya menggambarkan sedikitnya waktu itu (H. Muttafaqun Alaih)
Ibnu Qayyim Al Jauziah – setelah menjabarkan perbedaan pendapat tentang kapan waktu itu – mengatakan: “Diantara sekian banyak pendapat ada dua yang paling kuat, sebagaimana ditunjukkan dalam banyak hadits yang sahih, pertama saat duduknya khatib sampai selesainya shalat. Kedua, sesudah Ashar, dan ini adalah pendapat yang terkuat dari dua pendapat tadi.
3. Sedekah pada hari itu lebih utama dibanding sedekah pada hari-hari lainnya.
Ibnu Qayyim berkata: “Sedekah pada hari itu dibandingkan dengan sedekah pada enam hari lainnya laksana sedekah pada bulan Ramadhan dibanding bulan-bulan lainnya”. Hadits dari Ka’ab z menjelaskan:
“Dan sedekah pada hari itu lebih mulia dibanding hari-hari selainnya”.(Mauquf Shahih)
4. Hari tatkala Allah SWT menampakkan diri kepada hamba-Nya yang beriman di Surga.
Sahabat Anas bin Malik ra  dalam mengomentari ayat: “Dan Kami memiliki pertambahannya” (QS.50:35) mengatakan: “Allah menampakkan diri kepada mereka setiap hari Jum’at”.
5. Hari besar yang berulang setiap pekan.
Ibnu Abbas ra berkata : Rasulullah SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASALLAM  bersabda:
“Hari ini adalah hari besar yang Allah tetapkan bagi ummat Islam, maka siapa yang hendak menghadiri shalat Jum’at hendaklah mandi terlebih dahulu ……”. (HR. Ibnu Majah)
6. Hari dihapuskannya dosa-dosa
Salman Al Farisi ra berkata : Rasulullah SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASALLAM  bersabda:
“Siapa yang mandi pada hari Jum’at, bersuci sesuai kemampuan, merapikan rambutnya, mengoleskan parfum, lalu berangkat ke masjid, dan masuk masjid tanpa melangkahi diantara dua orang untuk dilewatinya, kemudian shalat sesuai tuntunan dan diam tatkala imam berkhutbah, niscaya diampuni dosa-dosanya di antara dua Jum’at”. (HR. Bukhari).
7. Orang yang berjalan untuk shalat Jum’at akan mendapat pahala untuk tiap langkahnya, setara dengan pahala ibadah satu tahun shalat dan puasa.
Aus bin Aus ra berkata: Rasulullah SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASALLAM  bersabda:
“Siapa yang mandi pada hari Jum’at, kemudian bersegera berangkat menuju masjid, dan menempati shaf terdepan kemudian dia diam, maka setiap langkah yang dia ayunkan mendapat pahala puasa dan shalat selama satu tahun, dan itu adalah hal yang mudah bagi Allah”.
(HR. Ahmad dan Ashabus Sunan, dinyatakan shahih oleh Ibnu Huzaimah).
8. Wafat pada malam hari Jum’at atau siangnya adalah tanda husnul khatimah, yaitu dibebaskan dari fitnah (azab) kubur.
Diriwayatkan oleh Ibnu Amru , bahwa Rasulullah SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASALLAM  bersabda:
“Setiap muslim yang mati pada siang hari Jum’at atau malamnya, niscaya Allah akan menyelamatkannya dari fitnah kubur”. (HR. Ahmad dan Tirmizi, dinilai shahih oleh Al-Bani).





ANCAMAN MENINGGALKAN SHALAT JUM'AT DENGAN SENGAJA

Allah SWT berfirman dalam Kitab-Nya :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا نُودِيَ لِلصَّلاةِ مِنْ يَوْمِ الْجُمُعَةِ فَاسَعَوْا إِلَى ذِكْرِ اللَّهِ وَذَرُوا الْبَيْعَ ذَلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ

"Hai orang-orang yang beriman, apabila diseru untuk menunaikan sembahyang pada hari Jumat, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui." (QS. Al-Jumu'ah: 9)

Karenanya, meninggalkan shalat Jum'at tanpa sebab yang syar'i seperti sakit parah, safar, hujan sangat lebat adalah dosa besar. Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam telah memperingatkan dengan keras atas siapa saja yang melalaikannya,

لَيَنْتَهِيَنَّ أَقْوَامٌ عَنْ وَدْعِهِمْ الْجُمُعَاتِ أَوْ لَيَخْتِمَنَّ اللَّهُ عَلَى قُلُوبِهِمْ ثُمَّ لَيَكُونُنَّ مِنْ الْغَافِلِينَ

“Hendaknya suatu kaum berhenti dari meninggalkan shalat Jum’at atau Allah akan menutup hati mereka kemudian menjadi bagian dari orang-orang yang lalai.” (HR. Muslim dari Abu Hurairah dan Ibnu Umar) 

Dalam Musnad Ahmad dan Kutub Sunan, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,

مَنْ تَرَكَ ثَلَاثَ جُمَعٍ تَهَاوُنًا بِهَا طَبَعَ اللَّهُ عَلَى قَلْبِهِ

“Siapa yang meninggalkan tiga kali shalat Jum’at karena meremehkannya, pasti Allah menutup mati hatinya.”
Diriwayatkan dari Usamah Radhiyallahu 'Anhu, RasulullahShallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,

مَنْ تَرَكَ ثَلَاثَ جُمُعَاتٍ مِنْ غَيْرِ عُذْرٍ كُتِبَ مِنَ الْمُنَافِقِيْنَ

"Siapa yang meninggalkan tiga Jum'at (shalatnya) tanpa udzur (alasan yang dibenarkan) maka ia ditulis termasuk golongan orang-orang munafik." (HR. Al-Thabrani dalam al-Mu'jam al-Kabir dan dishahihkan Syaikh Al-Albani)

Bahkan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkehendak akan membakar rumah-rumah yang di dalamnya terdapat para lelaki yang meninggalkan shalat Jum’at. Beliau bersabda,

لَقَدْ هَمَمْتُ أَنْ آمُرَ رَجُلًا يُصَلِّي بِالنَّاسِ ثُمَّ أُحَرِّقَ عَلَى رِجَالٍ يَتَخَلَّفُونَ عَنْ الْجُمُعَةِ بُيُوتَهُمْ

“Sungguh aku berkeinginan menyuruh seseorang untuk shalat mengimami manusia kemudian aku membakar rumah-rumah para lelaki yang meninggalkan shalat Jum’at.” (HR. Muslim)

Imam Nawawi rahimahullaah menjelaskan dalam satu riwayat bahwa shalat yang dimaksud adalah shalat Isya’, dalam riwayat lain shalat Jum’at, dan dalam riwayat lainnya shalat secara mutlak. Semuanya shahih dan tidak saling menafikan.

Karenanya, para pemuda dan siapa saja yang terlanjur meremehkan shalat Jum'at dan beberapa kali meninggalkannya agar segera bertaubat kepada Allah dengan penyesalan yang dalam. Bertekad untuk tidak mengulanginya. Kemudian menanamkan azam dalam diri akan menjaga shalat Jum'at. Jika tidak, khawatir Allah menutup pintu hidayah, sehingga ia meninggal di luar Islam. Wallahu A'lam.



Rabu, 27 November 2013

Al-Hijamah (Bekam) sebagai Pengobatan Islami Paling Ideal

Bekam dalam Tinjauan Historis 


Pengobatan secara islami yang berdasarkan sunnah rasul dikenal dengan istilah thibun nabawi. Berbagai macam jenis pengobatan dari rasulullah telah dikenal luas manfaatnya. Hal ini senantiasa dilakukan semata-mata tidak hanya ingin sembuh dari suatu penyakit, namun meneladani rasulullah Muhammad Saw. Sehingga ikhtiar seorang muslim akan diridhai oleh Allah Swt. Salah satu pengobatan cara rasul adalah al-hijamah yang artinya bekam. Berbekam sendiri telah dilakukan oleh orang-orang sebelum Islam datang ke muka bumi. Hal ini dijelaskan oleh Kathur Suhardi dan Aminah Syafa’ah dalam bukunya “Uraian Kode Anatomi Hijamah: Titik-Titik Bekam” bahwa metode bekam telah dikenal luas di kalangan manusia sejak beberapa abad lalu dan telah telah tertulis di sebuah Prasasti Burdi yang didalamnya adalah orang-orang Mesir Kuno. Prasasti ini menunjukkan bahwa metode bekam merupakan pengobatan paling tua yang tercatat dalam sejarah. Metode pengobatan ini juga sudah banyak dikenal oleh orang-orang Yunani Kuno, dan bahkan sejak zaman Hipocrates, sekitar tahun 400 BC.

Di negara Cina, India, Eropa dan Amerika, metode pengobatan bekam telah populer, sehingga memiliki keistimewaan dari metode yang lain. Metode ini bahkan mendapata kedudukan sendiri dalam berbagai jurnal ilmiah pada pertengahan abad kesembilan belas Masehi.

Metode ini menitikberatkan pada darah dalam tubuh manusia, karena darah sangat penting dalam proses kesehatan. Hal ini telah terbukti khasiatnya dalam mengobati berbagai macam penyakit. Bangsa Arab pada zaman jahiliyahpun sudah mengenal metode ini, dan pada zaman Rasulullah Saw telah mengakui keberadaannya sehingga menganjurkan umatnya untuk mempraktikannya dalam kehidupan. 

Pengertian Bekam

Aiman bin ’Abdul Fattah (2005:230) menjelaskan bahwa bekam atau Al-Hijamah berasal dari bahasa Arab yaitu hajama, yang berarti menghisap dan hijama yang artinya pelepasan darah kotor. Kata kerjanya adalah hajama-yahjimu-yahjumu. Al-Hajam adalah orang yang menghisap lubang alat bekam. Mihjam dan mihjamah artinya alat bekam, bisa alat untuk menghisap darah, untuk mengumpulkan darah, maupun untuk menyayat dalam proses pembekaman. 

Dalam Bahasa Inggris, Al-Hijamah disebut dengan istilah treatment cupping method, dan dalam Bahasa Melayu dikenal pula dengan istilah bekam. Di Indonesia bekam lebih populer dengan istilah kop atau canthuk, (www.tauziyah.com).

Teknik pengobatan bekam adalah suatu proses membuang darah kotor (toksid/racun) dalam tubuh yang berbahaya melalui permukaan kulit dengan pisau penyayat atau jarum (lancet) di titik-titik tertentu.


Hukum Berobat

Pada dasarnya segala sesuatu itu hukumnya mubah/ boleh, namun berobat bisa menjadi wajib, sunnah atau makruh. Apabila ada orang yang sakit namun dapat menghalanginya mengerjakan hak-hak yang lain, ia menjadi wajib berobat. Hukumnya sunnah bila berhubungan dengan hal-hal yang sunnah. Haram hukum berobat apabila bagi yang sakit  menggunakan hal-hal yang diharamkan dan bisa membahayakan penderita, contohnya menggunakan sundutan api. Hal ini Nabi Muhammad Saw melarangnya atau menggunakan khomer. Sebagai seorang muslim ikutilah sunnah rasul yang akan membawa keridhaan Allah Swt.

Diriwayatkan dari Jabir bin ’Abdullah, dari Nabi Saw bersabda:
”Sungguh, setiap penyakit ada obatnya, jika obat mengenai penyakit, maka ia sembuh dengan izin Allah”. ( Shahih Muslim)

Kemudian dari Ibnu ’Abbas ra, bahwa seseorang berdiri dihadapan Rasulullah Saw, lantas bertanya, ”Wahai Rasulullah, apakah obat itu berguna terhadap takdir?”, maka Rasulullah Saw bersabda:
”Obat termasuk bagian dari takdir. Obat bermanfaat bagi siapa yang Allah kehendaki berupa apa yang Allah kehendaki”. (Shahihu ’l-Jami’, Al-Bani).

Hadist diatas membimbing kita untuk senantiasa berobat, sehingga kegiatan beribadah yang dilakukan akan lancar atas izin Allah Swt. Berdasarkan Nabi, ada penyakit yang tidak bisa diobati yaitu kematian, beliau bersabda:
”Di dalam habbatussauda’ terdapat penyembuh setiap penyakit, kecuali kematian”. (Muttafaqun ’alaih: Bukhari dan Muslim)

Selain kematian yang tidak ada obatnya, Nabi menambahkan satu penyakit yang tidak bisa diobati. Dalam salah satu hadistnya Rasulullah bersabda:
”Ya, wahai hamba-hamba Allah, berobatlah, sesungguhnya Allah tidak menciptakan suatu penyakit, kecuali juga menciptakan obatnya, kecuali satu penyakit saja”. Mereka bertanya, ”Apa itu?” Beliau menjawab, ”Tua”. (Shahihu ’l-Jami’).

Demikian ada dua penyakit yang tidak ada obatnya berdasarkan keterangan Rasul yaitu kematian dan usia tua. Sehingga sebagai muslim wajib menjaga kesehatan, mencegah penyakit yang akan menyerang dalam tubuh kita dan berobat saat sakit.

Dasar Hukum Bekam

Rasulullah Saw telah bersabda:
”Pada malam aku diisra’kan, aku tidak berlalu dihadapan sekelompok malaikat, kecuali mereka itu mengatakan, ”Wahai Muhammad, perintahkan umatmu supaya berbekam!”. (Shahih Sunan Ibni Majah dan Shahihu l-Jami).

Nabi bersabda:
”Jiblril mengabarkan kepadaku bahwa bekam merupakan metode pengobatan paling bermanfaat yang digunakan oleh manusia”. (Shahihu l-Bukhari).

Demikianlah sabda rasulullah Saw yang menganjurkan umatnya untuk berbekam. Metode ini telah teruji manfaatnya dalam mengobati berbagai macam penyakit tanpa efek samping. Hal ini banyak dibuktikan dengan penelitian ilmu kedokteran modern. Sehingga umat islam wajib mengikutii rasul, karena beliau adalah sebagai teladan sebagaimana firman Allah Swt:
  
   

”Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut nama Allah”.  (Al-Ahzab: 21).


Kelebihan Berbekam

Dalam buku “Keajaiban Thibun Nabawi: Bukti Ilmiah dan Rahasia Kesembuhan dalam Metode Pengobatan Nabawi” yang ditulis oleh Aiman bin ‘Abdul Fattah (2005:230) menjelaskan tentang darah bekam yang dikeluarkan oleh juru bekam dari tubuh yang memiliki cirri-ciri sebagai berikut:
1.    Teroksidasi darah tanpa udara (anaerob).
2.    Terpisahnya plasma (cairan darah) dari darah.
3.    Keluarnya plasma saja dari tempat yang dibekam.
4.    Jika kita memasang dua gelas (alat bekam) untuk menghisap darah, maka bisa saja darah keluar pada gelas yang satu, tetapi tidak bisa keluar sama sekali pada gelas yang satu lagi padahal keduanya berdampingan.
5.    Bisa saja kesembuhan datang meskipun darah tidak ada yang keluar ke gelas.

Dari penelitian yang dilakukan oleh ilmuwan Damaskus, Muhammad Amin Syaikhu tentang mekanisme kesembuhan yang diperoleh dari metode bekam bahwa kesembuhan metode ini terletak pada dibersihkannya tubuh dari darah rusak yang menghambat berjalannya fungsi-fungsi dan tugas-tugas tubuh secara sempurna.

Aiman bin ‘Abdul Fattah menambahkan informasi berdasarkan hasil tim laboratorium yang mengadakan penelitian darah yang keluar dari titik-titik bekam yang hasilnya sebagai berikut:
1.    Bahwa terapi bekam tetap melindungi dan sekaligus menguatkan unsure-unsur system kekebalan.
2.    Proses bekam membuang sel-sel darah merah yang rusak dan darah yang tidak dibutuhkan lagi.
3.    Kapasitas ikatan zat besi dalam darah bekam tinggi sekali (550-1.100), satu hal yang menunjukkan bahwa bekam mempertahankan zat besi yang ada di dalam tubuh tidak ikut keluar bersama darah yang dikeluarkan dengan bekam sebagai awal penggunaan zat besi tersebut dalam pembentukan sel-sel muda yang baru.
4.    Kandungan sel darah merah maupun sel darah sel darah putih dalam darah bekam tinggi sekali. Ini menunjukkan bahwa proses bekam berhasil mengeluarkan semua kotoran, sisa, dan endapan darah sehingga mendorong kembali aktifnya selurih system dan organ tubuh.

Al-Hijamah (bekam) sebagai Pengobatan Paling Ideal


    Metode bekam ditinjau dari ilmu kedokteran modern telah membuktikan keistimewaannya sehingga metode ini adalah paling ideal. Sebagai langkah preventif apabila kita dalam keadaan sehat dan terutama saat sakit, maka sebaliknya bekam dilakukan. Hal ini telah disampaikan oleh nabi.

Rasulullah Saw bersabda:
“Sesunggguhnya pengobatan yang paling ideal kalian gunakan adalah bekam”,(Mutaffaqun ‘alaih: Bukhari dan Muslim).

Dengan demikian pengobatan metode bekam merupakan sunnah Nabi yang sangat dianjurkan untuk dilakukan oleh setiap muslim. Metode ini merupakan pengobatan paling ideal baik dari secara Islami maupun ditinjau dari dunia medis. Bekam sebagai pengobatan yang telah dikenal sejak ribuah tahun yang lalu dan terus berkembang hingga sekarang, dari mulai zaman Mesir Kuno, Hipocrates, telah menunjukkan bahwa metode ini memiliki posisi yang tinggi diantara pengobatan lain. Hal ini dikuatkan dengan penilitian ilmiah yang banyak dilakukan oleh ahliahli medis. Umat Islam jangan sampai melakukan tindakan pengobatan yang mendekati syirik, seperti minta bantuan dari orang pintar, dukun, ataupun paranormal, karena setiap penyakit pasti ada obatnya dan Allah tidak menurunkan suatu penyakit kecuali juga menurunkan obatnya. 



Prinsip Kerja Bekam



Di luar negeri sudah banyak diteliti tentang cara kerja dan manfaat dari terapi bekam, seperti yang dilakukan oleh Dr.Amir Muhammad Sholih (Dosen Tamu di Universitas Chichago, peraih penghargaan di Amerika bidang pengobatan natural dan anggota Organisasi Pengobatan Alternatif di Amerika). Amir mengemukakan sisi ilmiah terapi bekam dalam majalah Arab Al-Ahrom edisi 218-2001. Menurut Amir, pengobatan dengan bekam telah dipelajari dalam kurikulum kedokteran di Amerika. Pengobatan bekam terbukti bermanfaat karena orang yang melakukan pengobatan dengan bekam dirangsang pada tritik saraf tubuh seperti halnya pengobatan akupuntur. Tetapi dalam akupuntur yang dihasilkan hanya perangsangan, sedangkan bekam selain dirangsang juga terjadi pergerakan aliran darah.

Manfaat bekam juga dibenarkan oleh Dr.Ahmad Abdus Sami, Kepala Divisi Hepatologi Rumah Sakit Angkatan Darat Mesir. Di majalah Al-Ahrom, Ahmad berujar, “Unsur besi yang terdapat dalam darah manusia kadaranya berbeda-beda. Bisa berupa unsur panas yang dapat menyebabkan terhambatnya aktifitas sel-sel sehingga mengurangi imunitas terhadap virus. Karenanya pasien yang dalam darah kandungan besinya tinggi, raksi pengobatan lebih lambat dibandingkan pasien kandungan besinya rendah dalam darah. Risetnya juga membuktikan, pembuangan sebagian darah seperti dalam terapi bekam terbukti mampu memulihkan reaksi pengobatan menjadi lebih cepat sehingga bekam bisa diterapkan sebakai terapi pendamping pengobatan medis. Hasil percobaan yang pernah dilakukan Dr.Amir pada pasien terinveksi virus hepatitis C dan memiliki kadar besi cukup tinggi dalam darahnya. Setelah pasien diterapi bekam dan diberi obat Interferon dan Riboviron memiliki reaksi positif dan kekebalan meningkat. Padahal sebelum dibekam reaksi terhadap obat tersebut hampir tidak bereaksi.

Dalam pengantar buku berjudul Bekam Sunnah Nabi dan Mukjizat Medis, Dr.Wadda,Amani Umar, memberikan penjelasan berbeda tentang cara kerja bekam. Menurutnya, di bawah kulit dan otot terdapat banyak titik saraf. Titik-titik ini saling berhubungan antara organ tubuh satu dengan lainnya sehigga bekam dilakukan tidak selalu pada bagian tubuh yang sakit namun pada titik simpul saraf terkait. Pembekaman biasanya dilakukan pada permukaan kulit (kutis), jaringan bawah kulit (sub kutis) jaringan ini akan “rusak”. Kerusakan disertai keluarnya darah akibat bekam akan ikut serta keluar beberapa zat berbahaya seperti serotonin, bistamin, bradiknin dan zat-zat berbahaya lainnya. Bekam juga menjadikan mikrosirkulasi pembuluh darah sehingga timbul efek relaksai pada otot sehingga dapat menurunkan tekanan darah.

Anda berniat mencobanya?








Cara Kerja Bekam Menyerap Darah Beku yang Mengendap Di Bawah Lapisan Kulit
Nabi Muhammad SAW bersabda :
 ‘Sebaik-baik pengobatan yang kalian lakukan adalah hijamah (bekam)’ (Muttafaq ‘alaih).

Nabi Muhammad SAW bersabda :
‘Kesembuhan itu terdapat pada tiga hal yaitu melakukan bekam, minum madu dan melakukan kay dengan api, tetapi aku melarang umatku melakukan kay (HR. Bukhari).

Wahai saudaraku semua...
ketahuilah bahwa metode pengobatan bekam adalah sebuah metode pengobatan yang sudah ada sejak zaman Rosululloh SAW bahkan beliau menyunnahkan kepada umatnya untuk berbekam sesuai anjuran malaikat Jibril dan sekelompok malaikat lainnya, dimana ketika itu Rosululloh SAW di isra mi'rajkan karena di dalam pengobatan bekam terdapat kesembuhan berbagai macam penyakit medis dan non-medis.


Cara Kerja Bekam/Totok Darah/Pembuangan Darah yang Mengendap Untuk Mengobati Penyakit Medis

Pengobatan bekam atau dalam bahasa arab disebut "Hijamah" itu berarti torehan darah/pembuangan darah oxident yang berada dibawah kulit dan diatas daging yang dalamnya 0,4mm  warnanya hitam kental dan tidak beraroma amis yang menyumbat aliran darah segar ke organ-organ tertentu dalam tubuh manusia yang mengakibatkan aliran darah segar itu alirannya terganggu sehingga akan menimbulkan berbagai macam penyakit.


Orang yang sehatpun akan mengalami penumpukan darah beku yang mengandung toxin (zat beracun) berupa darah hitam kental dan tidak beraroma amis dan merupakan radial bebas yang bisa membahayakan tubuh manusia. Radial bebas (oxident) itu adalah molekul yang kehilangan elektron sehingga sistim kerja molekul itu tidak stabil dan bahkan mengambil elektron dari molekul-molekul lain yang terdapat di dalam tubuh manusia. Faktor yang memicu munculnya radial bebas (oxident) adalah faktor intern yang berupa ketidakseimbangan metabolisme tubuh manusia dan faktor ekstern seperti asap rokok, hasil penyinaran Ultra Violet, polusi udara, zat kimia yang terkandung dalam makanan dan minuman dll.

Penyakit yang diakibatkan oleh radial bebas itu bisa berupa penyakit berat dan kronis seperti kanker, liver, diabetes, asam urat, kolesterol tinggi, tekanan darah kotor tinggi, asma, pengeroposan tulang (osteoporosis), struk, gangguan seksual dll., oleh karena itu radial bebas harus dibasmi secara berkala dan berulang dengan cara berbekam, sebab apabila terjadi penumpukan yang berlebih akan berakibat fatal bagi manusia, berbekam juga dapat membantu memacu pembentukan sistem imunitas tubuh manusia yang maksimal.


Sistim Kerja Bekam/Totok Darah/Pembuangan Darah Mengendap Untuk Mengobati penyakit non-medis.
Didalam Al-Qur'an sudah dijelaskan dan dijelaskan dan digambarkan sistim kerjanya jin dan syetan untuk menggoda dan mencelakakan manusia melalui jalan peredaran darah manusia di bawah kulit dan diatas daging terutama lewat peredaran darah yang dihasilkan dari makanan dan minuman haram yang dikonsumsi manusia sehingga jin dan setan itu bisa berbuat apa saja melalui darah manusia untuk mencelakakan dan menggoda manusia tersebut, dan tidak menutup kemungkinan orang yang terkena penyakit jantung, homo seksual, gangguan depresi, stroke, kanker, liver dll disebabkan oleh ulah jin dan syetan yang berasal dari sekeliling maupun yang berasal dari kiriman (santet, sihir, guna-guna dsb) yang bertujuan agar konsentrasi manusia menjadi kacau dalam melaksanakan ibadahnya dan di dalam hidupnya, oleh karena itu dengan adanya metode pengobatan bekam yang dianjurkan oleh rosululloh maka jin dan setan akan kehilangan kendaraannya dalam menggoda dan mencelakakan manusia dan menjadikan meraka sangat kepayahan dalam melaksanakan aksi jahatnya, ibarat orang yang sudah terbiasa pergi dengan memakai kendaraan lalu tiba-tiba kendaraan itu hilang maka orang tersebut dengan sendirinya akan terkurangi atau terbatasi ruang geraknya dalam beraktifitas. Kemudian orang yang sudah dibekam dan dibuang darah kotornya maka didalam dirinya secara otomatis akan muncul rasa optimisme yang tinggi yang didasari oleh fikiran yang jernih dan hati yang tenang.


Teknik Terapi Bekam (Pembuangan Darah Kotor) Menurut Rosululloh

Adapun teknik bekam yang dianjurkan oleh rosululloh yaitu meniru kerjanya sundutan lebah madu dimana beliau mengatakan bahwa di dalam lebah dan madu mengandung seribu obat penyembuh, teknik bekam juga meniru gigitan lintah yang menghisap darah manusia.

sundutan lebah madu dan gigitan lintah itu memiliki kedalaman 0,4 mm, oleh sebab itu teknik metode bekam harus dipelajari dengan sungguh-sungguh dan harus benar sebab jika torehan darah dari bekam itu ukurannya lebih dalam dari 0,4 mm maka akan berakibat buruk bagi tubuh karena darah yang dikeluarkan merupakan darah segar bukan darah beku (oxident) dan torehan darah/bedah minor dalam terapi bekam dilakukan pada titik-titik tertentu di bagian tubuh si pasien, setelah itu baru di kop (sedot) selama 10-15 menit maka akan keluar darah beku (oxident) yang hitam dan kental dan tidak beraroma amis, darah ini beracun dan darah ini merupakan darah beracun yang selama ini membuat tubuh kita tidak stabil.

Minggu, 24 November 2013

OBAT HATI

OBAT HATI





Tombo ati iku limo perkarane
Kaping pisan moco Qur’an lan maknane
Kaping pindo sholat wengi lakonono
Kaping telu wong kang sholeh kumpulono
Kaping papat kudu weteng ingkang luwe
Kaping limo dzikir wengi ingkang suwe
Salah sawijine sopo bisa ngelakoni
Mugi-mugi gusti Allah nyembadani


Obat hati ada lima perkaranya
Yang pertama baca Quran dan maknanya
Yang kedua sholat malam dirikanlah
Yang ketiga berkumpullah dengan orang sholeh
Yang keempat perbanyaklah berpuasa
Yang kelima dzikir malam perbanyaklah
Salahsatunya siapa bisa menjalani
Moga-moga Gusti Allah mencukupi
*OPICK



Yang pertama baca Quran dan maknanya
Dan Kami turunkan dari Al-Quran itu sesuatu yang menjadi obat (penawar hati) bagi orang-orang yang beriman. (Q.S. Al-Isra, ayat 82)
Suatu hari, seseorang datang kepada Ibnu Masud dan menceritakan bahwa ia sedang dilanda risau, pusing, hatinya gelisah dan tidak tentram. Ibnu Masud menyarankan kepada orang itu agar mendatangi tiga tempat untuk menemukan obatnya.
Pertama, tempat orang membaca Al-Quran dengan memperhatikan dan mendengar-kan baik-baik atau ia membaca sendiri Al-Quran itu dengan baik dan tartil.
Kedua, agar mendatangi majlis talim atau tempat-tempat orang yang sedang menuntut ilmu, mendengarkan syarahan, bermesyuarat dan lain-lain.
Ketiga, agar datang ke tempat-tempat yang sunyi. Di sana ia dapat menyendiri dengan beribadah & dapat merasakan manisnya mendekatkan diri kepada Allah s.w.t.

Nasihat itu diikutinya. Serta-merta ia berwudhu dengan baik lalu mengambil Al-Quran dan dibacanya dengan khusyuk dan tawaduk. Tiada berapa lama kemudian, hatinya yang gundah dan gelisah itu telah berubah menjadi tenang dan tentram. Hilang segala rasa gundah dan gelisah.
Maka benar sekali bahwa obat hati itu ada lima perkara yaitu membaca Al-Quran dengan memahami artinya, mendirikan sholat malam (qiyamul lail), berkumpul dengan orang-orang sholeh, berpuasa, dan berdzikir di malah hari.
Sebagai mana pesan Al-Ustadz Drs. Ahmad Sukina :
Al-Qur’an adalah firman Allah, sekaligus merupakan perkataan yang terbaik. Siapapun yang mengikuti Al-Qur’an, maka dia akan menjadi orang yang baik.
Qur’an mengajar manusia untuk qana’ah, maka orang yang mengikuti Al-Qur’an tidak akan serakah, dirinya terhindar dari berbagai tindak korupsi, kolusi, dan nepotisme, sehingga berbagai kejahatan ekonomi bisa diatasi.
Qur’an mengajar manusia untuk suka bersedeqah, maka orang yang mengikuti Al-Qur’an akan lebih suka memberi dari pada diberi, kedermawanan merebak dimana-mana, sehingga persoalan kemiskinan bisa diatasi.
Qur’an mengajar manusia untuk mensyukuri nikmat persatuan dan persaudaraan, serta melarang perselisihan dan pecah belah, maka orang yang mengikuti Al-Qur’an akan bersatu, bersaudara, tidak berselisih, apalagi berpecah belah. Sehingga persoalan perkelahian antar pemuda, perang antar suku, bentrok antara aparat dan sejenisnya bisa diatasi.
Qur’an mengajarkan semua manusia bertanggungjawab atas perbuatan masing-masing di hadapan Allah, tidak kepada DPR atau rakyat, karena anggota DPR bisa disuap dan rakyat bisa dibohongi. Maka para pemimpin yang mengikuti Al-Qur’an akan menjadi pemimpin yang kredibel dan akuntabel, sehingga persoalan pemimpin yang suka obral janji tanpa bukti bisa diatasi.
Qur’an mengajarkan bahwa memelihara nyawa satu orang sama dengan memelihara nyawa manusia seluruhnya. Maka orang yang mengikuti Al-Qur’an akan menghormati nyawa orang lain, sehingga persoalan mutilasi, pembunuhan berantai, dan penganiayaan bisa diatasi. Tidak ada persoalan yang tidak bisa diatasi dengan Al-Qur’an.
Umar bin Khaththab yang pernah mengubur anak perempuannya hidup-hiduppun menjadi manusia yang berhati mulia dengan Qur’an.
Begitu pula dengan bangsa Indonesia, bangsa ini akan bangkit dan berjaya bila menjadikan Al-Qur’an sebagai solusi, sebagai obat penyakit yang dideritanya. Semoga Allah memberi kemudahan bangsa ini untuk bangkit dan berjaya dengan Al-Qur’an.

Yang kedua sholat malam dirikanlah
Bangun malam dan melaksanakan shalat tahajud akan membersihkan hati dan jiwa dari berbagai macam kotoran/penyakit. Kebersihan hati akan berdampak pada ketenangan jiwa dan bersihnya pikiran, sehingga dakwah akan bisa dilaksanakan secara optimal dan hasilnya bisa diharapkan. Rosul Saw dan para sahabat menjadikan qiyamulail sebagai sarana tazkiyah yang menjadi pondasi bagi kebaikan amal dan langkah dakwah mereka.  Sabda Nabi Saw:
”Seutama-utamanya puasa sesudah puasa Romadhon ialah puasa sunah pada bulan Muharram: seutama-utamanya shalat sesudah shalat fardhu ialah shalat sunah di waktu malam” (HR. Muslim).
Bahkan jika dilihat dari ayat-ayat yang turun di Makkah, ternyata qiyamulail di letakkan pada posisi utama. Al Muzamil adalah surat ketiga yang turun, setelah Al Alaq dan Al Mudatsir. Di dalamnya ada perintah yang amat tegas untuk menegakkan shalat malam sebagai persiapan ruhiyah menghadapi realitas medan dakwah. Allah Swt berfirman:
”Hai orang yang berselimut (Muhammad), bangunlah (untuk shalat) di malam hari, (yaitu) seperduanya atau kurangilah dari seperdua sedikit atau lebih dari seperdua itu” (Al Muzamil: 1-3).
Dengan turunnya ayat ini, shalat malam hukumnya wajib bagi kaum muslimin saat itu. Dan teryata qiyamulail menjadi bekalan yang membentuk sahabat menjadi pribadi-pribadi tangguh yang akan menghadapi segala resiko  dakwah. Allah Swt menyebutkan dalam firman-Nya:
”Sesungguhnya Kami akan menurunkan kepadamu perkataan yang berat (qaulan tsaqilan)” (Al Muzamil: 5), yang menunjukkan tugas-tugas berat  mendatang harus di hadapi dengan persiapan matang.
Dalam kehidupan keseharian, tentu kita bisa menyaksikan betapa banyaknya permasalahan yang dihadapi manusia hingga ada diantara mereka yang sampai stres, depresi dan tekanan batin lainnya. Sebenarnya, terapi penyakit tersebut sangat mudah dan bisa dikerjakan oleh siapapun. Lakukan shalat malam secara teratur, dan adakan dialog dengan Allah Ta’ala tentang masalah-masalah yang sedang dihadapi, serta mintalah jalan keluar kepada-Nya. Jadi, qiyamulai merupakan kebutuhan  yang akan menghidupkan kesadaran ruhiyah kita untuk mengontrol gerakan-gerakan tubuh, perkataan akan menjadi berbobot sehingga lebih mudah difahami dan diresapi oleh mad’u serta stabilitas moral dan emosional pun akan lebih terjaga. Bahkan Allah menjanjikan terkabulnya do’a yang di munajatkan saat-saat hening malam.
Keutamaan Qiyamulail
Allah Azza Wa Jalla berfirman,
‘Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya, sedang mereka berdoa kepada tuhannya dengan rasa takut dan harap, dan mereka menafkahkan sebagian rezeki yang kami berikan kepada mereka”(As-Sajdah: 16)
Kemudian diikuti dengan firman-nya,
”Seorang pun tidak  mengetahui apa yang disembunyikan untuk mereka, yaitu (bermacam-macam nikmat) yang menyedapkan pandangan mata, sebagai balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan”(As-Sajdah: 17)
Allah Ta’ala berfirman dalam menggambarkan orang-orang yang berbuat kebaikan,
”Mereka sedikit sekali tidur di waktu malam. Dan di waktu-waktu sahur (akhir-akhir malam) mereka memohon ampunan (kepada Allah)”(Adz-Dzariyat: 17-18)
Telah diriwayatkan dari Qatadah, Mujahid, dan lainnya bahwa maksud ayat di atas ialah ”mereka biasa tidak tidur di malam hari hingga datang waktu shubuh.”
Dan diriwayatkan dari Ibnu Abbas r.a., ia berpendapat, ”Maksud ayat di atas ialah tidaklah malam itu melewati mereka, melainkan mereka menggunakan sebagian malam itu untuk beribadah kepada allah.”
Allah Ta’ala berfirman,
”Apakah kamu, hai orang musyrik , yang lebih beruntung ataukah orang yang beribadah di waktu-waktu malam dengan sujud dan berdiri, sedang ia takut kepada (azab) akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya?”(Az-Zumar: 9)
Syaikhul Islam, Ibnu Tamiyah berpendapat, ”Kata al-qunut itu berarti menjalankan ketaatan secara terus-menerus. Apabila seseorang shalat, berdiri,rukuk,dan sujudnya lama, maka ia dinamakan qanitun.”
Allah Azza wa Jalla berfirman perihal ciri hamba-hamba-nya yang dicintai-nya,
Dan orang yang melalui malam hari dengan bersujud dan berdiri untuk Tuhan mereka (Al-furqan: 64).
Dalam bab Fadhilah Qiyamulail, Bukhari meriwayatkan Hadits dengan sanad dari Abdullah bin umar . Dia (Ibnu Umar) menceritakan bahwa pada hidup Nabi saw . apabila seseorang bermimpi sesuatu, ia menceritakan mimpinya kepada beliau Saw. ”Ketika itu saya masih muda dan suka tidur di masjid pada zaman Rasullullah Saw. Saya, berkeinginan sekali mimpi sesuatu dan saya ceritakan mimpi itu kepadanya.
Pada suatu malam saya bermimpi dalam tidurku, seakan-akan ada dua malaikat memegang saya untuk diajak pergi ke api neraka. Ternyata api neraka itu berlubang seperti lubang sumur dan mempunyai dua tanduk. Di dalamnya ada beberapa orang yang saya kenal. Lalu saya membaca do’a, ”Saya berlindung kepada Allah Ta’ala dari api neraka ini!”
Ibnu Umar berkata, ”Lalu saya bertemu dengan malaikat lainnya. Dia berkata kepadaku, ”Mengapa kamu takut?” setelah bangun tidur, kuceritakan mimpi ini kepada Hafsah, lalu Hafsah menceritakannya kepada sullullah Saw.”
Setelah itu, Nabi Saw. bersabda, ”sebaik-baik orang adalah Abdullah sekiranya ia biasa shalat di malam hari.”Setelah mendengar ucapan Nabi seperti itu, ia tidak tidur di malam hari, kecuali sebentar.” (HR.Bukhari)
Maksud Hadits di atas adalah orang yang biasa mengerjakan shalat disebagian malam akan mendapatkan predikat ”sebaik-baik orang atau orang terbaik”. Disebutkan dalam Hadits yang lain bahwa shalat malam mampu mencegah siksa (azab).
Dalam Hadits Abu Hurairah r.a., Nabi Saw. bersabda “seutama-utama shalat (sunnah) sesudah shalat wajib ialah shalat malam.” (HR.Muslim,Abu Dawud, dan Tirmizi).
Dari Ali bin Abu Thalib r.a., ia menginformasikan bahwa pada suatu malam Rasullullah Saw. datang ke rumah Ali dan Fatimah binti Rasullullah Saw., lalu beliau bertanya, ”Apakah kamu telah mengerjakan shalat (malam)?”Jawab Ali, ”Wahai Rasullullah, jiwa kami berada di Tangan Allah Ta’ala, apabila Dia menghendaki membangkitkan kami, Dia pasti membangkitkan kami.”

Setelah mendengar jawaban sepeti itu, tiba-tiba beliau langsung kembali pulang tanpa menjawab sedikit pun. Kemudian Ali r.a. mendengar beliau berpaling sambil memukul pahanya dan berkata, ”Memang watak dasar manusia itu suka membantah!”

Ibnu Bathal berkata, ”Hadits di atas menunjukkan keutamaan qiyamulail dan membangunkan orang-orang tidur, baik dari keluarganya maupun sanak kerabatnya, untuk mengerjakan shalat malam.”

Thabari berkata, ”Sekiranya Nabi Saw. tidak mengetahui betapa besar keutamaan shalat di malam hari, niscaya beliau tidak akan mengganggu putri dan keponakannya di waktu yang memang Allah Ta’ala telah menjadikannya sebagai waktu beristirahat bagi makhluk-Nya. Namun, Nabi Saw. memilihkan waktu itu untuk Fatimah dan Ali, agar mereka bisa mengantongi keutamaan itu.”
Allah Ta’ala berfirman:
تَتَجَافَى جُنُوبُهُمْ عَنِ الْمَضَاجِعِ يَدْعُونَ رَبَّهُمْ خَوْفًا وَطَمَعًا
“Lambung-lambung mereka jauh dari pembaringan, karena mereka berdoa kepada Rabb mereka dalam keadaan takut & berharap kepada-Nya.” (QS. As-Sajadah: 16)
Allah Ta’ala berfirman:
كَانُوا قَلِيلاً مِّنَ اللَّيْلِ مَا يَهْجَعُونَ. وَبِالأَسْحَارِهُمْ يَسْتَغْفِرُونَ
“Di dunia mereka sedikit sekali tidur diwaktu malam. Dan selalu memohon ampunan di waktu sahur (menjelang fajar).” (QS. Adz-Dzariyat: 17-18)
Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu dia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ وَأَفْضَلُ الصَّلَاةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلَاةُ اللَّيْلِ
“Seutama-utama puasa setelah ramadhan adalah puasa di bulan Muharram, & seutama-utama shalat sesudah shalat wajib adalah shalat malam.” (HR. Muslim no. 1163)
Dari Abu Said Al Khudri & Abu Hurairah radhiallahu anhuma mereka berkata: Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
مَنْ اسْتَيْقَظَ مِنْ اللَّيْلِ وَأَيْقَظَ امْرَأَتَهُ فَصَلَّيَا رَكْعَتَيْنِ جَمِيعًا كُتِبَا مِنْ الذَّاكِرِينَ اللَّهَ كَثِيرًا وَالذَّاكِرَاتِ
“Barangsiapa yang bangun malam & membangunkan istrinya kemudian mereka berdua melaksanakan shalat dua rakaat secara bersama, maka mereka berdua akan digolongkan ke dalam lelaki-lelaki & wanita-wanita yang banyak berzikir kepada Allah.” (HR. Abu Daud no. 1309, Ibnu Majah no. 1335, & dinyatakan shahih oleh Al-Albani dalam Al-Misykah: 1/390)
Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
يَعْقِدُ الشَّيْطَانُ عَلَى قَافِيَةِ رَأْسِ أَحَدِكُمْ إِذَا هُوَ نَامَ ثَلَاثَ عُقَدٍ يَضْرِبُ كُلَّ عُقْدَةٍ: عَلَيْكَ لَيْلٌ طَوِيلٌ فَارْقُدْ. فَإِنْ اسْتَيْقَظَ فَذَكَرَ اللَّهَ انْحَلَّتْ عُقْدَةٌ فَإِنْ تَوَضَّأَ انْحَلَّتْ عُقْدَةٌ فَإِنْ صَلَّى انْحَلَّتْ عُقْدَةٌ فَأَصْبَحَ نَشِيطًا طَيِّبَ النَّفْسِ وَإِلَّا أَصْبَحَ خَبِيثَ النَّفْسِ كَسْلَانَ
“Setan mengikat tengkuk kepala seseorang dari kalian saat dia tidur dgn tiga tali ikatan, dimana pada tiap ikatan tersebut dia meletakkan godaan, “Kamu mempunyai malam yang sangat panjang maka tidurlah dgn nyenyak.” Jika dia bangun & mengingat Allah maka lepaslah satu tali ikatan, jika dia berwudhu maka lepaslah tali yang lainnya, & jika dia mendirikan shalat maka lepaslah seluruh tali ikatannya sehingga pada pagi harinya dia akan merasakan semangat & kesegaran yang menenteramkan jiwa. Namun bila dia tak melakukan itu, maka pagi harinya jiwanya menjadi jelek & menjadi malas beraktifitas”. (HR. Al-Bukhari no. 1142 & Muslim no. 776)
Dari Jabir bin Abdillah dia berkata: Saya mendengar Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
إِنَّ فِي اللَّيْلِ لَسَاعَةً لَا يُوَافِقُهَا رَجُلٌ مُسْلِمٌ يَسْأَلُ اللَّهَ خَيْرًا مِنْ أَمْرِ الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ إِلَّا أَعْطَاهُ إِيَّاهُ وَذَلِكَ كُلَّ لَيْلَةٍ
“Sesungguhnya di waktu malam terdapat suatu saat, tidaklah seorang muslim mendapati saat itu, lalu dia memohon kebaikan kepada Allah ‘azza wajalla baik kebaikan dunia maupun akhirat, kecuali Allah akan memperkenankannya. Demikian itu terjadi pada setiap malam.” (HR. Muslim no. 757)
Yang ketiga berkumpulah dengan orang sholeh
Ini menjadi menarik karena ternyata  banyak sekali Hikmah dari Berkumpul dengan orang soleh. Dimana disana akan dibahas segala ilmu agama, bersama-sama berdzikir dan mengagungkan Alloh, saling bertukar pikiran dan pendapat, saling berbagi kehidupan sebagai saudara. serta berbagi informasi pekerjaan dan jalan rezeki juga jodoh.
Alangkah Indahnya sekumpulan orang yang disana bedzikir mengingat Alloh, berdoa dan mendoakan orang tua, bukankah itu amal soleh sebagai bakti kepada kedua orang tua yang telah meninggal?.
Rosululloh. SAW bersabda :
'Tidaklah duduk suatu kaum, mengingat-ingat Allah Azza wa Jalla, kecuali malaikat menaungi mereka, rahmat(kasih sayang) Allah meliputi mereka, ketenangan turun kepada mereka, dan Allah Subhanahu wa Ta'ala mnyebutkan kepada makhluk yag ada di sisinya (H.R. Muslim)
Dan lagi Majelis ta'lim sebagai majelis ilmu tentu ada jalan Surga di sana, ada ,alaikat yang meridhoi mereka.
Halaqoh  halaqoh kecilpun luar biasa sebagai keluarga kecil yang saling mengerti dan tolong menolong serta berlomba-lomba dalam kebaikan.
Berkumpul dengan orang soleh akan menjadi nasihat untuk kita, dan kita akan selalu mendapat apa yang mereka dapat, bukankah bila kita berteman dengan penjual minyak wangi kita akan merasakan harumnya?
Allah SWT menyatakan bahwa salah satu penyebab utama yang membantu menguatkan iman para sahabat Nabi, adalah keberadaan Rasulullah SAW di tengah-tengah mereka. Seperti yang difirmankan dalam QS. Ali 'Imran: 101, "Bagaimana mungkin (tidak mungkin) kalian menjadi kafir, sedangkan ayat-ayat Allah dibacakan kepada kalian, dan Rasul-Nyapun berada ditengah-tengah kalian? Dan siapa saja yang berpegang teguh kepada (agama) Allah maka sesungguhnya dia telah diberi petunjuk kepada jalan yang lurus."
Ibnul Qayyim mengisahkan, “Kami (murid-murid Ibnu Taimiyyah), jika kami ditimpa perasaan gundah gulana atau muncul dalam diri kami prasangkaprasangka buruk atau ketika kami merasakan sempit dalam menjalani hidup, kami segera mendatangi Ibnu Taimiyah untuk meminta nasehat. Maka dengan hanya memandang wajah beliau dan mendengarkan nasehat beliau serta merta hilang semua kegundahan yang kami rasakan dan berganti dengan perasaan lapang, tegar, yakin dan tenang.”
Demikian pentingnya bergaul dengan orang-orang sholeh, sehingga dapat kembali membangkitkan semangat keimanan kita dalam menjalankan ibadah kepada Allah SWT. Dapat membangkitan perasaan lapang, tegar, yakin dan tenang, dan kita pun dapat menularkan nuansa kebaikan kepada lingkungan sekitar kita. Sehingga Allah SWT menegaskannya dalam QS. Al Imran: 103, “Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliah) bermusuhmusuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu daripadanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk.”

Semoga Allah SWT senantiasa mempertemukan dan mempersatukan kita dengan orang-orang sholeh di dunia maupun di surga-Nya kelak. Aamiin Ya Robbal ‘Aalamiin

Yang keempat perbanyaklah berpuasa
Puasa adalah ibadah yang sangat  mulia, sehingga Allah SWT berkenan membalasnya secara langsung. Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a., ia berkata: Rasulullah S.A.W bersabda: Allah Azza Wa Jalla berfirman (Hadist Qudsy):
“Semua amal perbuatan anak Adam adalah untuknya, kecuali puasa. Karena sesungguhnya puasa itu adalah untuk-Ku dan Aku sendiri yang akan memberikan balasannya. Puasa adalah perisai. Maka apabila seseorang diantara kalian sedang berpuasa, janganlah dia berbiacara kotor dan jangan pula bertengkar. Apabila ia dimaki oleh seseorang atau diajak bermusuhan maka hendaklah ia berkata: “Sesungguhnya aku sedang berpuasa”
Demi Dzat yang jiwa Muhammad ada di dalam genggaman kekuasaanNya. Sungguh bau dari mulut seseorang yang berpuasa itu lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kesturi. Seseorang yang berpuasa itu mempunyai dua kegembiraan, dan ia dapat merasakan kesenangannya, yaitu ketika berbuka ia bergembira, dan apabila telah bertemu dengan Tuhannya maka iapun bergembira dengan adanya balasan puasanya”. (Sahih al-Bukhari, II: 673)

Tujuan Puasa
Puasa merupakan salah satu dari lima Rukun Islam, dan seperti ibadah lainnya puasa mengandung hikmah dan tujuan. Secara tegas tujuannya dijelaskan dalam Al quran, yaitu untuk membentuk pribadi Muslim yang bertakwa kepada Allah SWT.
Seperti yang difirmankan-Nya dalam QS. Al-Baqarah: 183, “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa”.
Ahli Tafsir terkemuka, Muhammad Ali al-Sabuni1 mengatakan, ibadah puasa memiliki tujuan yang sangat besar. Pertama, puasa menjadi sarana pendidikan bagi manusia agar tetap bertakwa kepada Allah SWT. Kedua, puasa merupakan media pendidikan bagi jiwa untuk tetap bersabar dan tahan dari segala penderitaan dalam menempuh dan melaksanakan perintah Allah SWT. Ketiga, puasa menjadi sarana untuk menumbuhkan rasa kasih sayang dan persaudaraan terhadap orang lain, sehingga tumbuh rasa empati untuk menolong sesama yang membutuhkan. Keempat menanamkan rasa takwa kepada Allah SWT.

Kualitas Puasa
Berkaitan dengan hal ini, Imam Abu Hamid al-Ghazali dalam bukunya Ihya al-'Ulumuddin membagi kualitas puasa ke dalam tiga tingkatan. Pertama, puasanya orang awam (shaum al-'umum), yaitu menahan diri dari perkara-perkara yang membatalkan puasa seperti makan dan minum.
Kedua, puasanya orang khusus (shaum al-khusus), yaitu selain menahan diri dari perkara yang membatalkan puasa juga turut berpuasa seluruh panca indera dan seluruh badan dari segala bentuk dosa.
Dan ketiga, puasanya orang istimewa, super khusus (shaum khusus al-khusus), yaitu selain menahan diri dari perkara yang membatalkan puasa dan juga berpuasanya panca indera dan seluruh badan dari segala bentuk dosa juga turut berpuasa “hati nurani”. Pembagian di atas memberikan kita uang untuk menelaah ditingkat manakah kita selama ini dalam melaksanakan ibadah puasa.
Puasa Sebagai Obat Hati "Perbanyaklah berpuasa," demikian nasehat keempat dalam syair Tombo Ati (Obat Hati)2. Selain yang diwajibkan di bulan Ramadhan, puasa dapat diperbanyak dengan yang disunnahkan oleh Nabi SAW.
Memperbanyak puasa dapat mengobati hati yang gundah atau hati yang sakit karena kita terus mengupayakan hati agar senantiasa ikhlas, tawakal, takut dan berharap hanya kepada Allah, khusyu’ dan tawadhu. Dengan ikut berpuasanya hati, maka kita tidak akan terlalu “memikirkan” soal dunia yang seringkali membuat hati menjadi galau. Janji Allah SWT yang berkenan membalas puasa secara langsung akan membuat hati orang-orang yang beriman menjadi tenang karena semakin meningkatnya keimanan dan ketakwaan mereka kepada Allah SWT.
Ibadah puasa dapat menjadi perisai yang mencegah kegalauan hati akibat dorongan hawa nafsu. Seperti dalam kasus orang-orang yang belum mampu menikah, Rasulullah menganjurkan puasa untuk meredam nafsu syahwat. Beliau bersabda, “Sesungguhnya puasa itu akan menjadi pelindung baginya.” Rasulullah juga bersabda, “Puasa itu adalah perisai” maksudnya adalah perisai dari perbuatan dosa dan kemaksiatan.
Seperti disampaikan dalam hadist qudsy yang dituliskan sebelumnya, puasa akan memberikan kegembiraan hati bagi pelakunya. Ketika berbuka ia gembira. Ketika bertemu Tuhannya ia bergembira dengan balasan puasanya

Yang kelima dzikir malam perbanyaklah
Yang suka marah-marah, iri, dengki, stres dan banyak masalah lainnya yang mengganggu perasaan hati, coba dibaca nih Al-Quran. Semakin lama membaca maka akan semakin tertutupi beban perasaan di hati. Jika rutin diamalkan tiap hari, maka setiap hari pula beban perasaan tertutupi, termasuk menutupi nafsu duniawi, sehingga diri/akal anda tidak lagi ditutupi/ dikendalikan oleh nafsu, tapi akal anda-lah yang menutupi/ mengendalikan nafsu. Bila akal ditutupi oleh nafsu hingga over, maka akan menyebabkan akal benar-benar tertutup (gila). Namun bila akal menutupi nafsu, maka akan menyebabkan timbulnya Iman, Nafsul Mutmainnah (jiwa/hati yang tenang), berakhlak mulia.
أَلاَ بِذِكْرِ اللّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ
"Ketahuilah, hanya dengan mengingat Allah (zikrullah) hati menjadi tenang".Q-S Ar-Ra'd ayat 28.
Setelah baca Quran, hati anda akan merasakan  getaran iman, dimana perasaan itu membuat manusia sangat takut untuk berbuat dosa dan sangat tidak takut akan sesuatu hal buruk Yang bakal terjadi, sekalipun dalam keadaan bahaya, hati tetap selalu tenang, sehingga tidak larut memikirkan beban perasaan yang mengganggu